sumber: google images

Tidak terhitung seberapa kali aku memendam perasaan itu dalam-dalam, akhirnya ia muncul ke permukaan dengan mudahnya. Hanya karena ingatan kecil yang menyeruak tiba-tiba.

Tidak terhitung seberapa keras aku menghindarinya, bayangannya selalu muncul bahkan di saat gelap menyelimuti malam.

Dan tidak terhitung seberapa jauh aku berlari, akhirnya aku sampai ke tempatku bermula, seolah aku hanya berlari dalam lingkaran yang sama.

Aku tau, pada awalnya aku yang salah memaknai ini semua. Bahwa pria itu, adalah cinta sejatiku. Dia yang kupandang sempurna, sampai aku rela terbuai dalam angan semu yang aku ciptakan sendiri.

Padahal, aku selalu punya pilihan. Aku bisa saja memilih untuk tidak terbawa nafsu sesaatku, yang pada akhirnya hanya akan menjerumuskanku pada palung yang dalam dan gelap.

Aku tau, aku salah karena selalu menutup mata dan tidak mau tau, bahwa sesungguhnya ada cinta sejati yang lebih layak aku kejar. Yang akan membawa kebahagiaan sejati tak terhingga. Iya, aku tau. Seharusnya dari dulu aku mengejar cinta sejatiku, dengan berlari menjemput ridho illahi.